Partner
Kita semua pasti pernah merasakan adanya masalah. Masalah yang sepertinya tidak kunjung ada hentinya. masalah yang sepertinya tidak dapat kita atasi sendiri. Semua orang pasti pernah merasakan titik terendah di hidupnya.
Pernahkah juga kamu merasakan kamu tidak lagi dapat percaya kepada siapapun dan tidak lagi dapat mengandalkan siapa-siapa lagi? Rasanya hanya takut percaya karena takut terluka.
Apapun bentuknya kita pasti pernah mengalaminya. Titik terendah dalam hidupku adalah ketika aku kehilangan sosok yang aku teladani dari kecil. Dia yang mengajariku banyak hal, membaca, menulis, bercerita, bersepeda, dan mengajarkanku untuk menjadi pria yang kuat tahan banting.
Waktu berasa begitu cepat, begitu cepat sehingga terasa sekejap saja dan dia sudah berada di tempat yang tak lagi bisa kau jangkau. Jauh tapi dekat. Jauh di mata namun dekat di jiwa.
Namun aku beruntung, aku menemukan seseorang yang menemaniku melewati hari-hariku yang sulit. Yang seakan sudah tidak lagi ada harapan dan alasan. Di matanya aku bisa merasakan lagi semangat yang kembali lagi ketika aku lelah. Dia yang sudah seperti menjadi keluargaku sendiri.
Aku tidak akan menyerah, sebab aku harus berjuang. Aku masih bisa, dan aku harus. Menggapai dan meraih apa yang menjadi mimpiku. Aku salah, aku ada bukan hanya untuk melanjutkan mimpi ayahku yang belum terwujud namun adalah untuk menulis mimpiku sendiri. Sedih rasanya harus menulis sendiri, dulu aku sering kali dinasehati tentang cara menulis yang baik. Cara membuat cerita dengan premis yang bagus. Namun siapa sangka kalau sekaranga semua cerita itu adalah tanggung jawabku.
Untuk partnerku sekarang, terima kasih telah menemani. Aku harap aku juga bisa menjadi partner yang baik untukmu.
More From Author
Rangkaian Kata